Izin Luar Negeri PNS Kemenkeu: Panduan Lengkap & Penting

Izin Luar Negeri PNS Kemenkeu: Panduan Lengkap & Penting\n\nHai, *guys*! Siapa di antara kalian yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan punya rencana buat jalan-jalan atau ada tugas ke luar negeri? Nah, dengerin baik-baik, ya! Mengurus **izin ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu** itu bukan cuma sekadar formalitas biasa, tapi sebuah keharusan yang punya dasar hukum kuat dan prosedur yang jelas. Jangan sampai karena niat baik atau sekadar ingin liburan, justru malah bikin kamu terjerat masalah disipliner yang bisa merugikan karier kamu. Artikel ini akan jadi panduan lengkap buat kalian, para *insan Kemenkeu*, biar perjalanan kalian lancar jaya, baik itu untuk urusan dinas maupun pribadi. Kita akan bahas tuntas semua seluk-beluknya, mulai dari kenapa izin ini penting banget, dasar hukumnya, jenis-jenis perjalanan, sampai langkah-langkah detail pengajuannya. Tujuannya cuma satu: biar kalian bisa menikmati perjalanan tanpa *deg-degan* mikirin apakah sudah sesuai aturan atau belum. Kita akan kupas tuntas agar kalian *paham betul* setiap tahapannya dan nggak salah langkah sedikit pun. Yuk, kita mulai petualangan memahami regulasi ini biar kamu tetap produktif dan tenang saat bepergian!\n\n## Mengapa Izin Luar Negeri Itu Penting untuk PNS Kemenkeu? Memahami Aturan Mainnya, Guys!\n\nCoba deh bayangin, *guys*, kamu seorang PNS Kemenkeu yang punya akses ke banyak data dan informasi penting. Lalu tiba-tiba kamu bepergian ke luar negeri tanpa ada yang tahu. Nah, ini bisa jadi masalah besar, kan? Itulah kenapa **izin ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu** itu *super penting* dan sama sekali bukan hal sepele. Regulasi ini ada bukan untuk mempersulit, melainkan untuk menjaga akuntabilitas, integritas, dan profesionalisme kita sebagai aparatur negara, apalagi di lingkungan Kemenkeu yang notabene merupakan jantung keuangan negara. Tanpa sistem perizinan yang jelas, akan sangat sulit untuk melacak keberadaan pegawai, memastikan keamanan data dan informasi sensitif, serta menghindari potensi konflik kepentingan atau bahkan penyalahgunaan wewenang. Bayangkan saja, seorang PNS Kemenkeu yang tanpa izin melakukan perjalanan ke negara tertentu bisa menimbulkan banyak pertanyaan, bukan? Apakah ada hubungannya dengan pekerjaan? Apakah ada risiko kebocoran informasi? Semua ini perlu diatur dengan *ketat dan transparan*.\n\nSelain itu, izin ini juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol untuk memastikan bahwa setiap perjalanan ke luar negeri, baik untuk keperluan dinas maupun pribadi, tidak akan mengganggu kinerja organisasi. Kemenkeu adalah lembaga vital yang operasionalnya harus berjalan tanpa hambatan. Kepergian seorang pegawai, terutama yang memegang posisi strategis, perlu diketahui dan dikoordinasikan agar tidak meninggalkan kekosongan atau *deadlock* dalam pekerjaan. Ini juga tentang *disiplin pegawai*. Sebagai abdi negara, kita terikat oleh aturan dan etika. Salah satu wujudnya adalah dengan mematuhi prosedur yang berlaku, termasuk dalam hal bepergian ke luar negeri. Melanggar prosedur ini sama saja dengan melanggar disiplin, dan tentu saja ada konsekuensinya, mulai dari teguran hingga sanksi yang lebih berat. Ini bukan cuma soal patuh, tapi juga soal *bertanggung jawab* terhadap pekerjaan dan jabatan yang kita emban. Jadi, guys, memahami mengapa izin ini ada dan apa tujuannya akan membantu kita melihatnya bukan sebagai beban, tapi sebagai bagian integral dari profesionalisme kita sebagai PNS Kemenkeu. Kita semua ingin citra Kemenkeu tetap *bersih dan terpercaya*, kan? Nah, dimulai dari hal-hal kecil seperti mematuhi prosedur izin perjalanan ini. Ini adalah fondasi kuat untuk menjaga kredibilitas institusi dan kita sendiri sebagai bagian dari sistem tersebut. Jadi, jangan pernah sepelekan! Ini tentang integritas dan komitmen kita sebagai PNS yang *profesional dan berdedikasi tinggi*.\n\n## Regulasi Kunci: Landasan Hukum Izin Luar Negeri PNS Kemenkeu yang Wajib Kamu Tahu\n\nOke, *guys*, setelah kita tahu betapa pentingnya izin ini, sekarang saatnya kita bedah apa saja sih landasan hukumnya. Jangan cuma ikut-ikutan, kita harus *paham betul* peraturan yang mendasarinya agar saat mengajukan **izin ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu**, kita tahu argumen dan dasar hukumnya. Ini penting banget biar kamu yakin dan nggak ragu-ragu. Ada beberapa peraturan utama yang menjadi payung hukumnya. Pertama, dan yang paling fundamental, adalah **Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010** tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Aturan ini jelas-jelas menyebutkan bahwa PNS wajib menaati segala peraturan perundang-undangan, termasuk yang berkaitan dengan perjalanan ke luar negeri. Melanggar ketentuan ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin dengan berbagai tingkat sanksi, mulai dari ringan hingga berat. Jadi, *ini bukan main-main*, ya!\n\nKemudian, ada **Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017** tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, yang kemudian diubah dengan **Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020**. PP ini lebih mengatur secara detail mengenai hak dan kewajiban PNS, termasuk dalam hal penugasan atau izin untuk bepergian, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalamnya juga diatur mengenai cuti dan jenis-jenisnya, yang tentu saja akan berkaitan erat jika perjalanan ke luar negeri itu bersifat pribadi atau untuk keperluan studi. Selain itu, ada juga berbagai Surat Edaran (SE) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan juga Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang secara spesifik memberikan petunjuk teknis mengenai pelaksanaan perjalanan ke luar negeri bagi PNS. Surat Edaran ini biasanya akan memperjelas detail-detail yang mungkin belum tercover secara spesifik dalam PP, seperti kriteria, prosedur, hingga dokumen yang dibutuhkan. Misalnya, beberapa SE BKN ada yang secara eksplisit menyebutkan kewajiban PNS untuk melaporkan rencana perjalanan pribadi ke luar negeri kepada pejabat pembina kepegawaian melalui unit kerja masing-masing.\n\nTidak hanya itu, sebagai institusi yang besar dan kompleks, Kemenkeu juga memiliki **regulasi internal** sendiri yang mungkin lebih detail dan spesifik, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik unit-unit di dalamnya. Regulasi ini bisa berupa Surat Edaran Sekretaris Jenderal atau Surat Keputusan dari pimpinan unit kerja yang lebih tinggi. Penting banget nih, *guys*, buat kalian untuk mencari tahu dan memahami *SOP (Standar Operasional Prosedur) internal* di unit kerja masing-masing terkait **prosedur izin luar negeri PNS Kemenkeu**. Karena terkadang ada perbedaan kecil dalam detail atau alur birokrasi antara satu Direktorat Jenderal dengan Direktorat Jenderal lainnya di Kemenkeu, meskipun esensi aturannya tetap sama mengacu pada peraturan pemerintah yang lebih tinggi. Intinya, *ignorance is not an excuse*! Kita wajib proaktif mencari tahu dan memahami semua landasan hukum ini agar setiap langkah kita saat mengajukan **izin perjalanan luar negeri** itu benar dan sah di mata hukum dan organisasi. Dengan begitu, kita bisa tenang dan fokus pada tujuan perjalanan kita tanpa dihantui rasa khawatir akan pelanggaran aturan.\n\n## Berbagai Jenis Perjalanan ke Luar Negeri untuk PNS Kemenkeu: Mana yang Kamu Butuhkan?\n\nNah, *guys*, sebelum kita melangkah lebih jauh ke prosedur pengajuan, penting banget nih buat kita memahami bahwa tidak semua perjalanan ke luar negeri itu sama di mata aturan. Ada beberapa **jenis perjalanan ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu** yang punya aturan dan mekanisme pengajuan yang berbeda-beda. Jadi, kamu harus tahu dulu, perjalananmu masuk kategori yang mana, biar nggak salah jalur dan prosesnya jadi lebih cepat dan mulus. Yuk, kita bedah satu per satu!\n\nYang pertama, dan mungkin yang paling sering terjadi, adalah **Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN)**. Ini adalah perjalanan yang dilakukan dalam rangka menjalankan tugas atau kepentingan dinas. Contohnya? Bisa jadi kamu ditugaskan untuk mengikuti pelatihan, seminar internasional, konferensi, atau mewakili Kemenkeu dalam pertemuan bilateral atau multilateral di luar negeri. Untuk PDLN ini, biayanya biasanya akan ditanggung oleh negara atau lembaga yang menugaskan, dan proses perizinannya akan melibatkan surat perintah tugas dari atasan langsung hingga persetujuan dari pejabat yang berwenang di Kemenkeu, bahkan bisa sampai Kementerian Sekretariat Negara atau Kementerian Luar Negeri, tergantung tujuan dan durasinya. Kepatuhan terhadap prosedur PDLN sangat krusial karena menyangkut representasi negara dan penggunaan anggaran negara. Dokumen yang diperlukan biasanya meliputi surat undangan, term of reference (TOR) kegiatan, usulan biaya, dan tentunya persetujuan dari atasan. Prosesnya juga lebih kompleks karena harus melalui beberapa *review* dan verifikasi. Penting untuk memastikan semua dokumen lengkap dan sesuai standar yang berlaku.\n\nKedua, ada **Perjalanan Pribadi atau Non-Dinas ke Luar Negeri**. Ini yang paling banyak diminati, *guys*! Kategori ini mencakup semua perjalanan ke luar negeri yang bukan untuk kepentingan dinas, seperti liburan bersama keluarga, mengunjungi kerabat, melakukan ibadah umrah atau haji (jika cuti haji/umrah diambil), atau keperluan pribadi lainnya. Meskipun bersifat pribadi, bukan berarti kamu bisa langsung pergi begitu saja tanpa izin, ya! Sebagai PNS, kita tetap terikat aturan. Kamu *wajib melaporkan* rencana perjalanan pribadi ini kepada atasan dan mengajukan izin atau pemberitahuan sesuai dengan SOP yang berlaku di unit kerjamu. Biasanya, kamu perlu mengajukan surat permohonan izin atau pemberitahuan yang disetujui oleh atasan langsung dan pejabat eselon II di unit kerjamu. Biaya perjalanan dan akomodasi tentu saja ditanggung sendiri, dan kamu harus menggunakan hak cuti tahunanmu jika perjalanan melebihi hari libur. Intinya, meskipun liburan, tanggung jawab sebagai PNS tetap melekat dan transparansi mengenai keberadaanmu tetap harus dijaga. Ini juga penting agar tidak ada persepsi negatif dari publik atau rekan kerja, apalagi jika perjalananmu ke lokasi yang tidak biasa atau memakan waktu cukup lama. *Jaga nama baik Kemenkeu*, itu yang paling penting!\n\nTerakhir, ada **Perjalanan untuk Studi Lanjut atau Tugas Belajar ke Luar Negeri**. Ini adalah kategori khusus bagi PNS yang mendapatkan beasiswa atau izin untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, baik untuk jenjang S2, S3, atau program pengembangan lainnya. Proses perizinan untuk tugas belajar ini tentu saja jauh lebih *kompleks dan memakan waktu* dibandingkan dua jenis lainnya. Kamu tidak hanya membutuhkan izin dari Kemenkeu, tetapi juga dari lembaga-lembaga terkait beasiswa, BKN, dan bahkan Sekretariat Negara. Persyaratan dokumennya juga sangat banyak, mulai dari surat penerimaan universitas, rencana studi, komitmen pengabdian setelah selesai studi, hingga berbagai surat pernyataan. Masa berlaku izinnya juga bisa bertahun-tahun, mengikuti durasi studi. Ini adalah investasi besar dari negara terhadap pengembangan kompetensi PNS-nya, jadi tentu saja pengawasannya juga sangat ketat. Jadi, *guys*, pastikan kamu tahu persis jenis perjalananmu agar bisa menyiapkan dokumen dan mengikuti prosedur yang benar. Ini adalah langkah awal yang krusial agar semua proses perizinanmu berjalan lancar dan kamu bisa fokus pada tujuan perjalananmu.\n\n## Prosedur Pengajuan Izin ke Luar Negeri untuk PNS Kemenkeu: Langkah Demi Langkah Agar Mulus!\n\nOke, *guys*, setelah kita tahu jenis-jenis perjalanan dan pentingnya izin, sekarang kita masuk ke bagian paling krusial: bagaimana sih **prosedur pengajuan izin ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu** itu? Ini dia langkah demi langkah yang harus kamu ikuti biar semua prosesnya mulus dan nggak ada kendala. Siap-siap dicatat ya, karena detail di sini bisa jadi penyelamatmu! Ingat, ketepatan dan kelengkapan dokumen itu adalah kuncinya.\n\n**Langkah 1: Persiapan Dokumen Awal.** Ini adalah pondasi utamamu. Jangan buru-buru, luangkan waktu untuk mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan. Untuk perjalanan dinas, kamu butuh: surat undangan resmi dari pihak penyelenggara di luar negeri (jika ada), *Term of Reference (TOR)* atau kerangka acuan kegiatan, *CV* terbaru, dan tentu saja surat usulan penugasan dari atasanmu. Jika untuk perjalanan pribadi atau cuti, dokumen yang umumnya dibutuhkan adalah: fotokopi paspor, fotokopi KTP, formulir permohonan izin/pemberitahuan yang sudah diisi lengkap, surat pernyataan tidak akan menyalahgunakan wewenang dan menaati peraturan, serta surat rekomendasi dari atasan langsung. Jangan lupa sertakan juga rincian rencana perjalananmu, seperti tanggal keberangkatan dan kepulangan, tujuan negara, serta alamat akomodasi jika sudah ada. Pastikan semua fotokopi jelas dan data yang kamu isi di formulir itu akurat 100%. Kesalahan kecil di sini bisa bikin prosesmu jadi panjang dan berliku, lho!\n\n**Langkah 2: Pengajuan ke Atasan Langsung.** Setelah semua dokumen siap, langkah selanjutnya adalah mengajukannya ke atasan langsungmu (Kepala Seksi, Kepala Bidang, atau Direktur di unit kerja kamu). Atasanmu akan meninjau usulanmu, memastikan relevansi tugas (untuk dinas) atau memastikan bahwa kepergianmu tidak akan mengganggu operasional kantor (untuk pribadi). Mereka juga akan memberikan *rekomendasi atau persetujuan awal*. Pastikan kamu menjelaskan tujuan perjalananmu dengan jelas dan bagaimana kamu akan mengatur pekerjaan selama kamu pergi. Komunikasi yang baik dengan atasan itu *penting banget*, guys!\n\n**Langkah 3: Proses Verifikasi dan Persetujuan di Tingkat Unit Kerja.** Setelah disetujui atasan langsung, berkasmu akan diteruskan ke unit kepegawaian di unit kerja kamu (misalnya Bagian SDM atau Subbagian Tata Usaha). Mereka akan melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen. Di sini, berkasmu akan dikonsolidasikan dan diproses untuk mendapatkan persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi, biasanya Pejabat Eselon II (misalnya Kepala Biro/Direktur Jenderal) atau bahkan Sekretaris Jenderal Kemenkeu, tergantung jenis dan urgensi perjalanannya. Proses ini bisa memakan waktu, jadi *plan ahead*! Jangan mepet-mepet mengajukannya, ya. Beberapa unit kerja di Kemenkeu sudah punya sistem *e-office* untuk pengajuan izin ini, jadi manfaatkan teknologi tersebut jika tersedia. Ini akan mempermudah pelacakan status permohonanmu.\n\n**Langkah 4: Persetujuan Akhir dan Penerbitan Izin.** Untuk beberapa jenis perjalanan dinas ke luar negeri, terutama yang penting atau durasinya lama, persetujuan bisa jadi harus sampai ke Kementerian Sekretariat Negara atau Kementerian Luar Negeri. Sedangkan untuk perjalanan pribadi, biasanya cukup sampai persetujuan dari pejabat eselon II atau Sekretaris Jenderal. Jika semua dokumen sudah lengkap dan memenuhi syarat, izin perjalananmu akan diterbitkan dalam bentuk Surat Keputusan, Surat Izin, atau Surat Persetujuan. Pastikan kamu menerima salinan resminya dan menyimpannya dengan baik. Surat inilah yang menjadi bukti sah bahwa kamu telah memenuhi **mekanisme perizinan** yang berlaku. Untuk tugas belajar, prosesnya bahkan lebih panjang karena melibatkan banyak pihak dan biasanya ada proses seleksi internal terlebih dahulu.\n\n**Langkah 5: Kewajiban Pasca-Perjalanan.** Jangan pikir selesai setelah pulang, ya! Sebagai PNS Kemenkeu, ada kewajiban *pelaporan* setelah kamu kembali dari perjalanan, terutama untuk perjalanan dinas. Kamu mungkin diwajibkan membuat laporan hasil perjalanan, memberikan presentasi singkat tentang hasil kegiatan, atau menyebarkan ilmu yang kamu dapatkan. Untuk perjalanan pribadi, cukup melapor bahwa kamu sudah kembali bertugas. Ini adalah bagian dari akuntabilitas dan transparansi sebagai aparatur negara. Jadi, *guys*, setiap langkah dalam **prosedur izin luar negeri PNS** ini punya tujuannya sendiri. Ikuti dengan cermat, persiapkan dengan matang, dan kamu akan bisa bepergian dengan tenang dan penuh tanggung jawab!\n\n## Tips Jitu dan Hal Penting yang Sering Terlupakan Saat Mengajukan Izin Luar Negeri\n\nBaiklah, *guys*, sekarang kita masuk ke sesi **tips jitu dan hal penting yang sering terlewat** saat mengajukan **izin ke luar negeri bagi PNS Kemenkeu**. Karena pengalaman mengajukan izin ini kadang memang bisa bikin pusing tujuh keliling kalau nggak tahu triknya. Tujuan dari tips ini adalah agar prosesmu jadi lebih lancar, efisien, dan kamu bisa terhindar dari *miscommunication* atau penundaan yang nggak perlu. Jadi, siap-siap dicatat ya, biar perjalananmu nanti aman dan *nggak bikin was-was*!\n\n**1. Rencanakan Sejak Dini, Jangan Mepet!** Ini adalah *golden rule* yang sering banget dilanggar, terutama untuk perjalanan pribadi. Proses perizinan itu butuh waktu, *guys*. Ada antrean, ada verifikasi, ada birokrasi yang harus dilalui. Idealnya, ajukan permohonan izin minimal 1-2 bulan sebelum tanggal keberangkatan, terutama jika perjalananmu melibatkan banyak pihak atau negara tujuan yang sensitif. Untuk perjalanan dinas, usulan harus diajukan bahkan lebih awal lagi. Dengan perencanaan yang matang, kamu punya waktu cukup untuk melengkapi dokumen, menghadapi revisi, atau menunggu persetujuan. Jangan sampai tiket sudah dibeli, akomodasi sudah di-booking, tapi izin belum turun. Itu *stressful* banget, kan?\n\n**2. Pahami SOP Internal Unit Kerjamu.** Meskipun ada peraturan umum, setiap unit kerja di Kemenkeu mungkin punya **SOP (Standar Operasional Prosedur) Kemenkeu** yang lebih detail dan spesifik. Misalnya, siapa yang jadi *PIC (Person In Charge)* pengurusan izin, format surat rekomendasi, atau batas waktu pengajuan. Jangan malu bertanya kepada bagian kepegawaian atau senior yang sudah berpengalaman. Informasi dari mereka ini bisa sangat berharga untuk memastikan kamu nggak salah langkah. *Pengetahuan lokal itu kunci*, lho!\n\n**3. Siapkan Dokumen secara Digital dan Fisik.** Di era digital ini, banyak pengajuan yang sudah via *e-office*. Jadi, pastikan kamu punya semua dokumen dalam format digital (PDF) dengan kualitas yang baik. Tapi, jangan lupakan juga salinan fisik yang lengkap dan rapi. Terkadang, masih ada proses manual atau dibutuhkan salinan fisik untuk arsip. Ceklis setiap dokumen yang diperlukan, dan pastikan tidak ada yang terlewat. *Kelengkapan dokumen adalah setengah dari perjuanganmu*!\n\n**4. Komunikasi Intensif dengan Atasan dan Bagian Kepegawaian.** Jangan cuma mengajukan dan pasrah menunggu. Setelah mengajukan, proaktiflah untuk berkomunikasi secara berkala dengan atasan dan bagian kepegawaian. Tanyakan status permohonanmu, apakah ada dokumen yang kurang, atau apakah ada hal lain yang perlu dilengkapi. Ini menunjukkan bahwa kamu serius dan bertanggung jawab. Komunikasi yang baik juga bisa mempercepat proses, karena kamu bisa segera merespons jika ada permintaan tambahan. *Jangan jadi PNS yang pasif*, ya!\n\n**5. Perhatikan Status Kepegawaian dan Masa Berlaku Dokumen.** Pastikan status kepegawaianmu saat ini tidak sedang dalam proses penyelidikan disiplin atau hal lain yang bisa menghambat izin. Cek juga masa berlaku paspor, visa (jika diperlukan), dan dokumen identitas lainnya. Paspor yang mendekati masa habis berlaku (< 6 bulan) bisa jadi masalah di imigrasi dan bahkan bisa membuat permohonan visamu ditolak. Ini **persiapan perjalanan luar negeri** yang sering disepelekan tapi vital banget.\n\n**6. Pertimbangkan Asuransi Perjalanan dan Kesehatan.** Meskipun tidak selalu jadi syarat izin, memiliki asuransi perjalanan itu penting banget, *guys*. Apalagi kalau ke luar negeri. Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di perjalanan. Asuransi bisa melindungi kamu dari risiko kesehatan, kehilangan bagasi, pembatalan perjalanan, dan lain-lain. Kesehatan itu nomor satu, lho!\n\n**7. Pahami Etika dan Representasi Kemenkeu.** Saat kamu di luar negeri, baik dinas maupun pribadi, kamu tetap membawa nama baik Kemenkeu dan negara. Jaga sikap, perilaku, dan etika. Hindari hal-hal yang bisa menimbulkan kontroversi atau persepsi negatif. Ini bagian dari **hal penting PNS Kemenkeu** yang sering dilupakan. Dengan mengikuti tips-tips ini, proses **izin ke luar negeri PNS Kemenkeu** kamu pasti akan lebih mudah dan kamu bisa fokus menikmati perjalanan dengan tenang dan penuh tanggung jawab!\n\n## Konsekuensi Jika Nekat Pergi Tanpa Izin: Jangan Sampai Kena Sanksi Disipliner, Guys!\n\n*Guys*, setelah kita bahas panjang lebar mengenai pentingnya izin dan bagaimana prosedurnya, sekarang kita perlu bicara tentang sisi yang agak

| Read Also : PSEIIAEMSE Electrolyzer Tech: Explained

Lastest News

Related News

PSEIIAEMSE Electrolyzer Tech: Explained

Faj Lennon - Nov 17, 2025 39 Views
Related News

Jordan 23 Red: A Deep Dive Into The Iconic Sneaker

Faj Lennon - Oct 23, 2025 50 Views
Related News

Red Wings' Atlantic Ambitions: A Deep Dive

Faj Lennon - Oct 23, 2025 42 Views
Related News

Indonesia Vs. Syria: Live Scores, Match Insights & Predictions

Faj Lennon - Oct 22, 2025 62 Views
Related News

PT Haida Biotechnology Indonesia: Tinjauan Lengkap

Faj Lennon - Oct 23, 2025 50 Views